Follow Us

Belajar Berbesar Hati dari Nur Khalim, Guru Bergaji Rp450 Ribu per Bulan yang Memaafkan Meski Direndahkan Muridnya

Masrurroh Ummu Kulsum - Senin, 11 Februari 2019 | 14:55
Nur Khalim (kiri) dan AA (tengah), siswa PGRI Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dalam mediasi yang dilakukan di kantor Polsek Wringinanom, Minggu (10/2/2019).
(KOMPAS.com/HAMZAH ARFAH)

Nur Khalim (kiri) dan AA (tengah), siswa PGRI Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dalam mediasi yang dilakukan di kantor Polsek Wringinanom, Minggu (10/2/2019).

Keinginan untuk membalas dengan memukul AA pun sempat terlintas di benak Khalim, tetapi ia memilih mengurungkan niatnya.

"Sebenarnya saat itu mau pukul saja, baik pikiran, hati, ingin balas. Tapi saya belajar, (kalau) pukul masuk pelanggaran HAM (hak asasi manusia). Makanya, saya coba tahan amarah bahwa tujuan saya mengajar adalah mewujudkan cita-cita bangsa ingin mewujudkan generasi emas Indonesia, untuk bisa bersaing di Asia Tenggara," ujar Nur Khalim saat ditemui di sela-sela agenda mediasi yang dilakukan di Kantor Polsek Wringinanom, Minggu (10/2/2019), seperti dikutip dari Kompas.com.

Naluri seorang bapak dari Khalim muncul, ia merasa kasihan dengan AA yang saat ini duduk di kelas IX dan sebentar lagi akan lulus dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

"Saya ingin membuat pintar anak-anak didik saya karena sebentar lagi ujian nasional," ujarnya.

Khalim juga mengatakan akan terus mendidik AA karena sudah menjadi tugasnya. Ia juga menganggap AA sudah trmasuk anaknya.

“Saya akan terus mendidiknya karena ini tugas saya. (Dia) termasuk anak saya," kata Khalim.

Akhir kisah siswa yang tantang gurunya karena tak terima ditegur ketika merokok
Instagram/ @makassar_iinfo, Facebook/ Surya Online

Akhir kisah siswa yang tantang gurunya karena tak terima ditegur ketika merokok

Mendapatkan perlakuan diluar batas dari muridnya, Khalim juga memberi pesan pada guru-guru yang lain untuk sabar dan tidak cepat terbakar amarah mendidik siswa dari berbagai latarbelakang yang berbeda.

Caranya, dengan lebih mengutamakan pendekatan kekeluargaan sebelum menjatuhkan hukuman kepada siswa yang dianggap bersalah.

"Saya berharap kepada semua guru supaya kenakalan anak jangan sampai dibalas dengan kekerasan juga. Jadilah guru yang profesional. Mungkin dengan kejadian ini, Allah menciptakan saya sebagai guru profesional. Bagaimana mengurus murid dari berbagai kalangan," kata Nur Khalim.

Khalim juga memberikan semangat kepada para guru dalam nenangani anak didik. Ia juga berkeyakinan, dibalik peristiwa antara ia dan dirinya, ada hikmah yang dapat diambil.

"Jadi kepada semua guru, jika menemui kejadian seperti ini, lebih baik ditangani dengan halus dulu. Coba dengan pendekatan dan komunikasi dengan orangtua dan kalau orangtua tidak ada respons, baru dilarikan kepada pihak berwajib. Jangan patah semangat, semua pasti ada hikmahnya," tukas Nur Khalim.

Source : kompas, TribunJatim

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Baca Lainnya

Latest