Follow Us

Kecewa Harga Cabai Terjun Bebas, Petani Jogja Ini Meracun 1,5 Hektare Tanaman Lomboknya Sendiri

Moh. Habib Asyhad - Minggu, 10 Februari 2019 | 14:24
Kecewa harga lombok terjun bebas, Sukarman meracun seluruh tanaman lomok miliknya.
KOMPAS.com/ DANI J

Kecewa harga lombok terjun bebas, Sukarman meracun seluruh tanaman lomok miliknya.

Ladang itu pun kini menjadi berwarna cokelat karena pohon mengering.

Sukarman mengatakan, mau tak mau ia memutuskan untuk mengganti dengan tanaman lain, misal semangka.

"Karena cabai ini sudah tidak ada untungnya," kata Sukarman.

Baca Juga : 7 Etika Bila Anda Menginap di Hotel, Salah Satunya Tentang Barang yang Boleh Dibawa Pulang

Sukarman merasa keputusan meracun tanaman cabainya dengan racun gulma itu tepat.

Terlebih setelah memperoleh kabar bahwa rendahnya harga cabai selama ini dikait-kaitkan dengan impor cabai kering, cabai tumbuk, dan saos cabai yang diyakini untuk mendukung industri produk makanan lain.

"Kami baru tahu setelah saya hadir di pertemuan perwakilan kelompok tani seluruh Indonesia di kantor Dirjen Holtikultura Jakarta pada 4 Januari 2019,” katanya.

“Kami mendesak dan baru tahu ada impor cabai ini yang baru 40 persen, belum seluruhnya/”

Karenanya, ia meyakini harga cabai tidak akan terdongkrak naik dalam tempo lama.

Padahal, kata Sukarman, BEP lombok merah keriting di tingkat petani di Kulon Progo berada di harga Rp10.000 per kg.

Petani lain di Bugel, Suparman (55), juga merasakan hal serupa.

Dia mengatakan, kalau dihitung sejak pertama kali menanam, sebenarnya tidak rugi besar.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest