Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Eka Tjipta Widjaja Pendiri Sinarmas yang Wafat, Hanya Lulusan SD di Makassar Tapi Kekayannya Ratusan Triliun

Suar.id - Minggu, 27 Januari 2019 | 14:54
Eka Tjipta Wijaya pendiri Sinar Mas Group meninggal dunia.
Kontan/Lukas Ferdinand

Eka Tjipta Wijaya pendiri Sinar Mas Group meninggal dunia.

Suar.ID – Pendiri Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja meninggal dunia pada Sabtu (26/1/2019) pukul 19.43 WIB.

Ia meninggal lantaran faktor usia dimana Eka Tjipta tutup usia pada umur 98 tahun.

Managing Director Sinar Mas Group, Gandhi Sulistyanto dalam pesan singkatnya mengungkapkan jenazah Eka Tjipta disemayamkan di Rumah Duka Gatot Subroto Jakarta.

Eka Tjipta menempati urutan ke-3 orang terkaya di Indonesia setelah R. Budi & Michael Hartono dan Susilo Wonowidjojo.

Baca Juga : Sempat Irit Bicara, Ayah Puput Nastiti Devi Akhirnya Ungkapkan Sifat Asli si Calon Mantu di Matanya

Data Forbes per 12 Desember 2018, kekayaan Eka Tjipta saat ini sebesar 8,6 miliar dolar AS atau setara Rp120 triliun.

Hingga kini, gurita bisnisnya dilimpahkan pada anak dan para cucunya untuk dikembangkan.

Melansir dari Kontan, Sinarmas memiliki ratusan perusahaan yang digolongkan dalam 6 jenis termasuk pulp and paper, jasa keungan, pengembangan, dan real estate serta agribisnis dan makanan.

Namun, siapa sangka, di balik gelimang harta taipan ini terselip kisah haru?

Eka Tjipta Widjaja berasal dari keluarga miskin di Quanzhou, China dengan nama asli Oei Ek Thjong.

Lahir pada 3 Oktober 1923, Eka Tjipta merantau ke Indonesia tepatnya Makassar pada umur 9 tahun.

Demi merantau, Eka Tjipta harus berhutang pada rentenir sejumlah 150 dollar.

"Bersama ibu, saya ke Makassar tahun 1932 pada usia sembilan tahun.

Kami berlayar tujuh hari tujuh malam. Lantaran miskin, kami hanya bisa tidur di tempat paling buruk di kapal, di bawah kelas dek"

Baca Juga : Sempat Irit Bicara, Ayah Puput Nastiti Devi Akhirnya Ungkapkan Sifat Asli si Calon Mantu di Matanya

Ada uang lima dollar, tetapi tak bisa dibelanjakan, karena untuk ke Indonesia saja kami masih berutang pada rentenir, 150 dollar," cerita Eka Tjipta seperti yang dikutip dari Grid.id.

Tiba di Makassar, Eka Tjipta lantas membantu sang ayah berjualan di toko kelontong yang sudah berdiri.

Usaha keluarganya mulai maju dua tahun kemudian, Eka Tjipta meminta disekolahkan.

Berdasarkan biografinya, raja kertas ini hanya seorang lulusan sekolah dasar di Makassar.

Bahkan, usai tamat SD, Eka Tjipta kembali putus sekolah hingga berjualan secara door to door mengendarai sepedanya keliling kota Makassar menjajakan permen, biskuit dan aneka dagangan sang ayah.

Siapa sangka, mendiang Eka Tjipta berhasil dalam usaha penyulingan minyak nabati dan kopra pertama Sinarmas, Pabrik Bitung Manado Oil Limited di Sulawesi Utara.

Berkembang, Eka Tjipta mengakuisisi Tjiwi Kimi pada 1972 yang jadi cikal-bakal pabrik kerta pertama Sinarmas.

Kini jaringan bisnisnya juga menjakup properti, jasa keuangan, agrobisnis, hingga listrik dan telekomunikasi.

Artikel ini telah tayang di Nove.grid.id dengan judul Hanya Tamat SD, Eka Tjipta Pendiri Sinarmas yang Wafat Wariskan Kerajaan Bisnisnya ke Cucu

Baca Juga : Pria Sejak 15 Tahun Operasi Plastik Agar Mirip Michael Jackson, Ibunya Sampai Tak Mengenalinya

Source : Nova

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x