Puncak kawah Gunung Anak Krakatau tampak banyak yang hilang.
Ketinggian kawah Gunung Anak Krakatau pun tampak hampir sama dengan permukaan air laut.
Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Minggu 13 Januari 2019, Hari yang Menantang Bagi Scorpio!
I’ll round off this thread with a final before and after comparison. First image shot back in August 2018, typical explosive activity. And now... #Krakatau #volcano pic.twitter.com/us5sJOUMJqSedangkan dindingnya paling tinggi hanya 110 meter di atas permukaan laut (mdpl) dari sebelum tsunami, yang mencapai 338 mdpl.— James Reynolds (@EarthUncutTV) 10 Januari 2019
Sementara dinding kawah hanya tersisa sekitar 110 meter di atas permukaan laut.
Tidak hanya itu, dalam cuitanya James juga menuliskan air laut di sekitar Gunung Anak Krakatau sangat panas. Terlihat uap panas naik dari air laut.
Air laut di sekitarnya juga berubah warna menjadi orange.
The sea around #Krakatau is extremely hot! Could see steam rising from the ocean near the new beach #volcano pic.twitter.com/79JbRdf3gzKepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, yang me-retweet cuitan James Reynolds, memberikan penjelasannya atas fenomena itu.— James Reynolds (@EarthUncutTV) 11 Januari 2019
Menurut Sutopo, perubahan air laut menjadi orange dikarenakan adanya kandungan zat besi tinggi dari kawah Gunung Anak Krakatau dan masuk ke dalam air laut di sekitarnya.
"Kondisi Gunung Anak Krakatau pada 11/1/2019 yang didokumentasikan. @EarthUncutTV. Warna orange kecoklatan adalah hidrosida besi (FeOH3) yang mengandung zat besi tinggi yang keluar dari kawah dan larut ke dalam air laut. Tubuh Gunung Anak Krakatau telah banyak berubah," dikutip Suar.ID dari tweet @@Sutopo_PN.