Sayangnya poster promosi itu dinilai kurang tepat. Bibir Julia diberi warna merah yang berlebihan dan para penonton Jerman menganggapnya jelek serta menolak melihatnya.
Sejak saat itu, Julia berhenti tampil di panggung dan hanya dipamerkan saja di jalanan untuk tetap menghasilkan uang bagi suaminya.
Tahun 1860, Julia hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki.
Baca Juga : Asyik Bulan Madu di Amerika Serikat, Baim Wong Nyaris Kehilangan Mobil Gegara Salah Parkir
Anaknya meninggal hanya dua hari setelah kelahiran karena menderita kelainan genetik yang sama seperti ibunya. Bayi itu juga berbulu banyak laiknya 'monyet'.
Julia meninggal tiga hari kemudian dan meninggalkan pesan bahwa ia mati dalam keadaan bahagia.
Sang suami menjual jasad istri dan anaknya pada seorang profesir anatomi, Sukolov di Moskow.
Sukolov rupanya malah mengawetkan mayat Julia dan anaknya untuk ia pamerkan di museum umum.
Uang tak berhenti berdatangan ke Sukolov karena banyak orang penasaran ingin melihat Julia secara langsung.
Theo yang haus kekayaan meminta kembali jasad Julia dan anaknya untuk ia pamerkan lagi di lemari kaca.
Mayat Julia dan anaknya dicuri oleh orang tak dikenal pada tahun 1976 di Norwegia.
Tubuh Julia ditemukan oleh polisi di tempat sampah dengan kondisi lengannya telah dipotong-potong.