Anup Kapoor, profesor antropologi yang berbasis si New Delhi kepada AFP mengatakan, kurangnya pengetahuan tentang suku Sentinel akan menghambat setiap upaya mengevakuasi jasad Chau.
Kapoor mengaku pernah melakukan kontak dengan suku-suku lain di Andaman.
Baca Juga : Implan Payudara Wanita Ini Pecah Disaat Tak Terduga, Setahun Kemudian Baru Disadari
“Kita tidak punya petunjuk tentang sistem komunikasi mereka, sejarah dan budaya mereka—bagaimana bisa mendekati mereka?” katanya.
Biarkan mereka seperti saat ini, tegasnya.
“Biarkan mereka dalam damai di ekosistem tempat mereka berada saat ini. Jangan ganggu mereka karena itu hanya akan membuat mereka lebih agresif,” tambah Kapoor.
Seperti yang tertera dalam buku harian Chau, dirinya sadar tentang bahaya yang akan dia hadapi.
“Tolong jangan marah kepada mereka atau pada Tuhan jika aku terbunuh,” tulisnya.
Sophie Grig, pejabat senior di Survival International, sebuah LSM yang mengampanyekan perlindungan terhadap kelompok-kelompok berbasis suku, mengatakan bahwa keputusan Chau untuk pergi ke sana adalah “bodoh”.
“Itu sangat berbahaya baginya,” tukasnya.
Tapi, tambahnya, jauh lebih berbahaya untuk suku Sentinel sendiri.