Dia juga menambahkan bahwa ada seorang bocah yang memanahnya tapi luput dan hanya mengenai Alkitab yang tahan air.
Sementara itu, nelayan yang membawa Chau secara ilegal sudah kabur duluan.
Dalam sebuah email kepada ibu Chau, Lynda Adams-Chau, seorang misionaris lain menulis, para nelayan melihat suku Sentinel menguburkan Chau di pantai keesokan harinya.
Baca Juga : Beli Brankas Bekas Seharga Rp7Juta, Eh Isinya Ada Duit Rp105 Miliar
Beberapa nelayan yang terlibat dalam membantu perjalanan Chau ke kepulauan tersebut, serta seorang teman yang membantu mengatur perjalanan, telah diamankan oleh petugas keamanan.
“Mereka sangat menyadari situasi ini, tapi mereka masih saja mengatur sebuah perahu dan segalanya,” ujar pejabat polisi Deepak Yadav.
Ia juga menyebut kejadian sama saja mengantarkan Chau kepada kematiannya.
Sementara itu keluarga Chau memohon agar orang-orang itu dibebaskan seraya menegaskan bahwa anaknya bertindak atas keinginan sendiri.
Chau disebut kerap memosting foto-foto perjalanannya di seluruh dunia.
Dalam sebuah postingan di Instagram Chau menulis, dia menemukan Pulau Sentinel yang inspiratif namun menakutkan.
“Mengapa pulau seindah ini punya begitu banyak (kisah) kematian?” tulusnya.
“Aku berharap ini bukan salah satu catatan terakhirku tapi jika terjadi itu adalah Kehendak Tuhan.”