Suar.ID - Film Hanum dan Rangga yang dibuat berdasa buku karangan Hanum Rais sudah tayang di bioskop sejak tanggal 8 November 2018 kemarin.
Belakangan ini memang film ini ramai diperbincangkan warganet.
Terlebih sejak beredar surat dari Hanum Rais yang ditujukan pada Sofyan Anif, rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dalam akun Facebook UMS pada 29 Oktober 2018 lalu, admin mengunggah dua foto berikut keterangan tentang film Hanum dan Rangga, Faith and The City.
Baca Juga : Maia Estianty: Kita Semua Belajar untuk Mati, Belajar Menunggu Kematian
Foto pertama berisi poster film yang telah ditanda tangani oleh Rektor UMS Dr. Sofyan Anif disertai sebuah pesan yang berbunyu: "Ayo.. Nonton bersama keluarga".
Ada pula foto tentang surat dari Hanum Rais yang berisi permintaan dari Hanum agar Sofyan memfasilitasi ajakan nonton film Hanum dan Rangga.
Hanum meminta agar Sofyan turut mendukung dengan cara memasang poster film Hanum & Rangga di media kampus.
Namun kini, unggahan itu telah dihapus dan tak lagi ditemukan di laman Facebook UMS.
Baca Juga : Jika Ada yang Bisa Diperbaiki di Masa Lalu, Ini yang Paling Diinginkan Maia Estianty
Berikut adalah tangkap layar unggahan akun Facebook UMS:
Saat dikonfirmasi oleh para awak media, perwakilan dari Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta Budi Santoso, ia membenarkan hal tersebut.
Pihak UMS termasuk rektor hanya sebatas ikut membantu mensosialisasikan film Hanum dan Rangga.
Baca Juga : Tak Lagi Punya Uang, Perusahaan China Ini Bayar Utang Investor Pakai Daging Babi
"Itu film bagus kok. Sebuah film nasional yang baik untuk tontonan serta tuntunan kepada generasi muda," kata Budi.
Apalagi Hanum juga merupakan bagian dari keluarga besar Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah.
Menurut Budi hal itu wajar karena sesama Muhammadiyah memang sebaiknya saling membantu.
"Namun sejauh ini tidak ada rencana nonton bareng bersama pimpinan atau staf UMS,"
"Tidak ada kewajiban untuk nonton. Bisa dicek ke bioskop-bioskop," lanjut Budi.
Budi menegaskan kalau rektor UMS tidak meminta apalagi mewajibkan mahasiswa, pimpinan atau staf untuk semua menonton film tersebut.
Budi mengaku malah heran mengapa niat baik UMS membantu sesama keluarga Muhammadiyah malah dipersoalkan dan menjadi viral di media sosial.
Ia pun meminta agar hal ini jangan dibesar-besarkan, apalagi dipolitisasi.
"Kami mohon untuk hal ini agar tidak diperpanjang. Kami mohon pengertiannya," pungkasnya.
Baca Juga : Disindir Jerinx Superman is Dead dengan Julukan Kasar, Beginilah Lika-liku Hidup Via Vallen Sebelum Tenar