Sehari Sebelum Meninggal Dianiaya Seniornya, Aldama Putra Pangkolan Sempat Mendapat Telepon 3 Kali

Rabu, 06 Februari 2019 | 16:20
Kompas.com

Jenazah taruna ATKP Aldama Putra Pangkolan disemayamkan di rumah duka di kompleks AURI Sultan Hasanuddin, Makassar, Rabu (6/2/2019).

Suar.ID -Sehari sebelum meninggal dianiaya seniornya, taruna tingkat pertama Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP), Aldama Putra Pangkolan (19) mendapat telepon dari seniornya.

Bahkan, korban sempat disuruh ke daerah Antang, namun dilarang oleh orangtuanya.

Hal tersebut diungkapkan ayah korban, Pelda Daniel Pongkala yang merupa anggota TNI AU ketika dikonfirmasi di rumah duka di Kompleks Leo Wattimena AURI, Sultan Hasanuddin, Rabu (6/2/2019).

Menurut Daniel, dirinya sempat emosi melihat anaknya tertekan saat menerima telepon dari seniornya.

"Jadi Sabtu malam waktu anak saya pulang menginap di rumah, dia dapat telepon dari temannya disuruh ngumpul di Antang."

Baca Juga : Kronologi Lengkap Tewasnya Aldama Putra Pangkolan di Kampus ATKP Makassar

"Anak saya itu sebut siap senior dan sampai 3 kali terima telepon dari orang yang sama. Anak saya itu juga bilang, tidak bisa datang ke Antang karena saya larang."

"Sempat saya yang mau bicara sama itu penelpon, tapi dimatikan."

"Jadi ada 3 kali itu telepon masuk dari seniornya dan anak saya selalu bilang siap salah senior," ungkap Daniel.

Daniel pun melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian, karena kecurigaan terhadap kematian anaknya.

Pihak kampus ATKP menyatakan bahwa Aldama meninggal karena terjatuh di kamar mandi.

Namun, terdapat beberapa luka lebam di tubuhnya tanda bekas penganiayaan.

Baca Juga : Seorang Pria Tewas Tersetrum karena Memakai Earphone Sambil 'Ngecas HP'

"Jadi saya dapat kabar, setelah anak saya meninggal. Saya dapat informasi, bahwa saat anak saya kritis setelah dipukuli senior-seniornya."

"Para pelaku pun panik dan berupaya memberikan bantuan pernafasan dan memberinya minyak kayu putih saat dirawat di poliklinik."

"Anak saya katanya meninggal saat perjalanan ke RS Sayang Rakyat di samping Tol Revormasi," bebernya.

Sebelumya diberitakan, seorang taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP), Aldama Putra Pangkolan (19) tewas dengan sekujur tubuh penuh luka lebam setelah dianiaya seniornya di dalam kampus.

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan seorang tersangka, Muhammad Rusdi (21) taruna tingkat 2 ATKP Makassar.

Korban tewas dianiaya seniornya hanya karena ia melanggar tidak mengenakan helm saat mengendarai motor di dalam kampus ATKP, Jl Salodong, Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Baca Juga : Jarisman Pemuda 22 Tahun Tewas dengan 7 Butir Peluru Senapan Angin Bersarang di Perutnya

Saat Minggu malam itu, korban baru tiba di kampus setelah Izin Bermalam Luar (IBL) yang dilakukan setiap Sabtu dan Minggu.

Selanjutnya, korban dibawa masuk ke dalam sebuah barak dan di situlah dianiaya oleh seniornya. (Hendra Cipto/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sehari Sebelum Meninggal di Tangan Seniornya, Taruna ATKP Sempat Terima Telepon 3 Kali

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya