Legenda Malaysia Lee Chong Wei Mengungkapkan Bagaimana Dia Begitu Hancur ketika Didiagnosis Menderita Kanker Hidung

Sabtu, 15 Desember 2018 | 18:42
Instagram @leechongweiofficial

Lee Chong Wei ingin tampil kembali tahun depan setelah 'menderita' karena didiagnosis kanker.

Suar.ID -Pebulutangkis Malaysia Lee Chong Wei mengungkapkan bagaimana dirinya langsung menangis dan terkulai di sofa ketika tahu dirinya mengidap kanker hidung.

Dia juga merinci bagaimana “mengerikannya” operasi yang mesti dia lakukan yang membuatnya tidak bisa berbicara dan makan.

Perasaan ngeri itu Lee, yang ingin tampil kembali tahun depan, sampaikan kepada The Star pada Selasa (11/12) kemarin.

Waktu itu dia hendak pergi latihan. Tiba-tiba istrinya datang mengabarinya setelah menerima telepon dari seorang dokter…

Baca Juga : Ini Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Masuk 10 Besar Negara Paling Lama Nonton Film Dewasa, Apakah Indonesia?

“Dia datang ke arahku, memelukku dan menangis,” kenang Lee yang kini 36 tahun kepada surat kabar Malaysia itu.

“Aku tahu itu berita buruk. Sebuah kanker hidung, ia bilang.”

Sejurus kemudian, tas badmintonnya langsung jatuh dari pegangannya. Lee langsung menangis.

“Aku terkulai di sofa sembari menangis dan bertanya mengapa harus aku,” tambahnya.

Peraih perak Olimpiade sebanyak tiga kali itu mengatakan, kanker tersebut terdeteksi setelah pemeriksaan pada Juli, saat itu dia memang merasa sedang tidak sehat.

Dan beberapa bulan kemudian, hasil pemeriksaan itu muncul—yang membuatnya harus berobat ke Taiwan alih-alih ke China atau Korea Selatan atau Jepang.

Lee, mantan pebulutangkis nomor 1 dunia, mengatakan, dia menjalani 33 sesi perawatan terapi proton, di mana sinar diarahkan pada kankernya.

Sesi perawatan itu Lee sebut sebagai “mimpi buruk”.

“Pada minggu ketiga, perawatan itu membuat tenggorokannya sesak. Aku tak bisa berbicara atau makan,” akunya.

“Aku sangat senang ketika saat-saat yang buruk itu sudah berlalu sekarang.”

Lee saat ini merosot di peringkat 15 dunia.

Dia diperkirakan akan kembali berlatih pada Januari tahun depan, sembari menunggu kabar pasti dari dokternya.

Baca Juga : Organisasi Papua Merdeka, Pemberontak ‘Warisan’ Belanda yang Menyerang Sipil untuk ‘Cari Perhatian’

Dia bilang, niat dia kembali berlatih termotivasi oleh keinginannya bermain di Olimpiade Tokyo 2020.

Dia ingin menjadi juara di sana, setelah sebelumnya hanya menjadi juara kedua pada perhelatan tahun 2008, 2012, dan terakhir 2016.

“Aku benar-benar ingin pergi untuk satu Olimpiade lagi untuk menjadikannya sebagai penampilanku kelima secara berturut-turut,” kata Lee.

Belum ada atlet Malaysia yang pernah berkompetisi di Olimpiade lima kali berturut-turut, dan Lee ingin menjadi yang pertama.

“Ini bukan prestasi yang mudah untuk mencapai lima Olimpiade, itu setara dengan 20 tahun,” tambahnya lagi.

Lee lahir di Bagan Serai, Perak, sebagai bagian dari kelaurga Tionghoa Malaysia.

Pada tahun-tahun awal kehidupannya, Lee sejatinya menyukai bola basket, namun ibunya melarangnya.

Lee mulai berlatih bulutangkis ketika usianya masuk 11 tahun, saat ayahnya, yang suka bermain game, membawanya ke hall badminton.

Bakat Lee menarik perhatian pelatih lokal The Peng Huat. Dia bertanya kepada anaknya, apakah Lee bisa dia jadikan murid.

Setelah berlatih bersama Teh Pung, Misbun Sidek menemukannya. Dia direkrut menjadi bagian dari tim nasional bulutangkis Malaysia ketika usianya masih 17 tahun.

Lee menerima 300 ribu ringgit Malaysia pada 21 Agustus 2008, sebagai hadiah untuk medali peraknya di Olimpiade 2008.

Baca Juga : Dita Soedarjo Gagal Nikah dengan Denny Sumargo: Saya Enggak Terlalu Mengerti Pergaulan Aktor

Lee juga pernah dianugerahi dengan Darjah Setia Pangkuan Negeri (DSPN) yang membawanya mempunya gelar Datuk dari Gubernur Penang, Abdul Rahman Abbas pada 30 Agustus 2008.

Sebelumnya dia pernah dianugerahi Ahli Mangku Negara (AMN) pada 2006 dan ditunjuk sebagai Duta Besar UNICEF Malaysia pada Februari 2009.

Pada 6 Juni 2009, Lee menerima penghargaan Darjah Bakti (DB), dari Mizan Zainal Abidin, bersamaan dengan Ulang Tahun Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong, atas prestasinya di Olimpiade 2008.

Dia menjalin hubungan dengan Wong Mew Choo, rekan setimnya.

Pada tahun 2009, Lee dan Wong mengumumkan bahwa mereka tidak lagi bersama selama Kejuaraan Dunia 2009 di Hyderabad, India.

Namun, Lee mengumumkan rekonsiliasi dengan Mew Choo setelah memenangkan medali perak di Olimpiade Musim Panas 2012.

Keduanya lalu menikah pada 9 November 2012, dan memiliki dua anak, Kingston dan Terrance, yang lahir pada bulan April 2013 dan Juli 2015.

Pada 16 Maret 2011, Lee menerima saham Permodalan Nasional Berhad senilai 100 ribu ringgit Malaysia dari Najib Razak tak lama setelah kemenangannya di All England Open.

Tak hanya itu, dia juga ditunjuk sebagai duta KDU University College pada 31 Juli 2011.

Autobiografi Lee yang berjudul Dare to be Champhion resmi diterbitkan pada 18 Januari 2012.

Pada 5 Juli 2012, Lee dianugerahkan pangkat komandan Letnan (Kehormatan) dari Unit Reserve Sukarela Angkatan Laut Malaysia.

Baca Juga : Seperti Ini Rupa Egianus Kogeya, Pimpinan KKB Pembantai Pekerja di Nduga, Papua

Lalu pada 7 Oktober 2016, Lee dipromosikan ke pangkat Komandan Kehormatan dari Unit Pelestarian Sukarela Angkatan Laut Kerajaan Malaysia sebagai pengakuan atas kesuksesannya di Olimpiade Rio de Janeiro.

Pada 15 Oktober 2016, Lee dijadikan penerima Darjah Cemerlang Seri Melaka (DCSM) membawa gelar "Datuk Wira" dari Gubernur Malaka Mohd Khalil Yaakob.

Pada September 2017, dia diberikan Panglima Jasa Negara (PJN), yang memberinya titel Datuk oleh Yang di-Pertuan Agong Muhammad V.

Seperti keinginannya, semoga Lee bisa tampil kembali tahun depan.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad